Dalam film ini untuk pertama kalinya Mone Kamishiraishi bersama dengan saudara perempuannya Moka Kamishiraishi beradu akting bersama dan masing-masing juga berperan sebagai saudara perempuan Kazune dan Yuni. Sutradaranya adalah Kojiro Hashimoto yang juga berkolaborasi dengan Yamazaki di film Orange (2016).
Nakimushi Shottan no Kiseki (2018)
Ceritanya didasarkan dari novel otobiografi dari pemain shogi profesional Shoji Segawa yang menjadi tokoh utama film. Shoji yang merupakan seorang pria pendiam tanpa kualitas khusus, namun setelah mendapat pengakuan dari orang-orang di sekitarnya melalui ketrampilan bermain shogi, ia mulai bercita-cita menjadi seorang pemain shogi. Melalui pertemuan dengan rival dan master, ia terus meningkatkan keterampilannya dan bergabung dengan Asosiasi Shogi yang menjadi pintu gerbang menuju kesuksesan bagi pemain Shogi profesional. Meski awalnya ia menyerah terhadap tekanan yang membuatnya mengalami kemunduran besar dan diliputi keputusasaan, namun dengan dukungan kecintaannya pada shogi dan teman-temannya, ia sekali lagi bangkit untuk menjadi pemain shogi profesional.
Disutradarai oleh Toshiaki Toyoda dan bintangi oleh Ryuhei Matsuda yang keduanya pernah bekerja sama dalam film seperti Blue Spring (2002) dan I’m Flash! (2012). Dan Mone Kamishiraishi berperan sebagai gadis bernama Mariko yang nenjadi pegawai di sebuah kedai kopi yang secara samar-samar disukai olwh Shoji.
LDK: Hitotsu no Yane no Shita, “Suki” ga Futatsu (2019)
Manga populer Ayu Watanabe yang dibuat menjadi film yang dibintangi Ayame Goriki dan Kento Yamazaki pada tahun 2014 dan memicu booming Kabedon (istilah memepet gadis ke tembok), telah dibuat ulang menjadi film yang benar-benar baru dengan dibintangi oleh Mone Kamishiraishi, Yosuke Sugino, dan Ryusei Yokohama. Dan Taisuke Kawamura yang menjadi sutradara versi 2014, sekali lagi mengambil alih megafon.
Aoi Nishimori merupakan siswa sekolah menengah yang tidak sengaja menyebabkan keributan di kamar Shuuse Kugayama yang merupakan idola para gadis di sekolahnya, dan menyebabkan Shuuse datang untuk tinggal bersama di kamarnya. Keduanya lambat laun menjadi tertarik satu sama lain dan mulai berkencan dan hidup bahagia bersama, hingga tiba-tiba sepupu Shuuse yang bernama Reon tiba-tiba datang dari Amerika. Keduanya berusaha keras menyembunyikan rahasia hidup bersama, tetapi rahasia itu ternyata mudah diketahui dan ketiganya mulai hidup bersama.
Startup Girls (2019)
Mone Kamishiraishi bersama dengan Hirona Yamazaki membintangi peran utama ganda dalam film yang menggambarkan peluncuran sebuah bisnis baru atau sebuah perusahaan. Dan Chihiro Ikeda dari Tokyo Rendezvous (2008) dan Senpai to Kanojo (2015) memimpin proyek film ini.
Hikaru Komatsu, seorang mahasiswa jenius serta berjiwa bebas yang ingin memulai bisnisnya sendiri, dan Nozomi Minamihori, seorang pekerja kantoran yang bekerja untuk sebuah perusahaan besar yang berinvestasi di bidang wirausaha. Meskipun keduanya memiliki kepribadian dan ide pekerjaan yang sangat bertolak belakang, namun mereka memutuskan untuk bekerja sama dalam sebuah proyek baru. Nozomi yang terus-menerus menghadapi tindakan egois Hikari, tidak bisa mempercayai Hikari dan menemui jalan buntu dengan pekerjaannya. Keduanya berselisih berulang kali karena pola pikir mereka yang berbeda, namun perlahan mereka tumbuh sebagai mitra bisnis yang bersama-sama mencoba menciptakan inovasi baru.
Talking the Pictures (2019)
Berlatar era film bisu, di mana ceritanya mengikuti petualangan seorang pemuda bernama Shuntaro yang ingin terjun ke bisnis film tetapi dalam pekerjaan yang unik di negaranya yaitu seorang yang memberikan narasi langsung pada film bisu yang dikenal sebagai benshi. Saat Shuntaro menghabiskan hari-harinya hanya melakukan pekerjaan di sebuah bioaskop, ia terlibat aksi yang diselingi dengan humor dengan orang-orang dari bioskop saingan tempat kerjanya.
Disutradarai oleh Masayuki Suo yang menjadi sutradara Lady Maiko (2014) dan tokoh utama Shunaro diperankan oleh Ryo Narita yang menjadi peran utama pertamanya dalam sebuah film, dan Mone Kamishiraishi berpartisipasi memerankan karakter yang muncul dalam film bisu Konjiki Yasha.
All the Long Nights (2024)
Sebuah drama kehidupan yang didasarkan pada novel berjudul sama karya Maiko Soe, seorang penulis populer yang terkenal dengan karya-karya seperti And So the Baton Is Passed yang mendapatkan adaptasi film pada tahun 2021. Hokuto Matsumura dan Mone Kamishiraishi yang berperan sebagai pasangan suami istri dalam serial drama tahun 2021 Come Come Everyone masing-masing memainkan peran tokoh utama.
Fujisawa yang menderita PMS (sindrom pramenstruasi) yang tidak bisa mengendalikan rasa kesalnya sebulan sekali, meledak amarahnya akibat perbuatan rekan kerjanya Yamazoe, yang ternyata juga menderita gangguan panik dan kehilangan tujuan serta rasa semangat dalam hidupnya. Saat mereka menghabiskan waktu mereka dikelilingi oleh pengertian dan dukungan dari para rekan kerjanya, perasaan khusus mulai berkembang antara Fujisawa dan Yamazoe tapi hanya sebatas teman dekat, dan keduanya mulai berpikir bahwa meskipun gejala mereka tidak membaik, mereka masih bisa membantu orang lain.
Situs resmi Mone Kamishiraishi
https://kamishiraishimone.com/
Sebagian dari film Mone Kamishiraishi bisa Anda tonton melalui layanan streaming Netflix
https://www.netflix.com/