Mone Kamishiraishi memasuki industri hiburan setelah mengikuti sebuah audisi pencarian bakat aktris oleh perusahan hiburan besar Toho pada tahun 2011. Dia kemudian secara aktif muncul di film, panggung, hingga televisi, dan mendapatkan banyak perhatian saat memainkan peran tokoh utama wanita dalam drama populer tahun 2020 Koi wa Tsudzuku yo Doko Made mo dan membuat terobosan dengan membintangi drama hit lain seperti drama tahun 2021 Come Come Everybody yang membuatnya meraih penghargaan Aktris Terbaik dalam Penghargaan Akademi Drama Televisi ke-111.
Kamishiraishi lahir pada tahun 1998 dan menghabiskan masa kecilnya di tampat kelahirannya di Prefektur Kagoshima, namun karena pekerjaan ayahnya, ia pindah ke Meksiko selama sekitar tiga tahun sejak kelas tiga sekolah dasar, jadi karena pengalaman itu, selain berbicara bahasa negaranya sendiri Jepang, ia juga menguasai dua bahasa asing dan dapat berbicara Inggris dengan tingkat kemahiran bahasa Inggris 2 dan Spanyol yang menjadi bahasa nasional Meksiko dengan tingkat kemahiran bahasa Spanyol 6.
Mone Kamishiraishi yang juga aktif sebagai penyanyi dengan telah menghasilkan empat album penuh hingga name pada tahun 2022, mendapatkan peran utamanya dalam sebuah film layar lebar di film Lady Maiko yang tayang di bioskop pada tahun 2014. Karena kemampuan akting yang tinggi berbagai penghargaan termasuk yang bergengsi Japan Academy Award ke-38 telah ia menangkan dan ia telah memainkan peran penting di berbagai film layar lebar yang menjadi topik utama dalam artikel kali ini.
Lady Maiko (2014)
Masayuki Suo yang menjadi sutradara Shall We Dance? (1996) dan I Just Didn’t Do It (2006) menulis film musikal dari kisah kedewasaan seorang gadis yang bekerja keras untuk menjadi seorang maiko, berlatar di Kyoto dan dihiasi dengan nyanyian lagu-lagu orisinal yang diselingi pada adegan-adegan penting.
Haruko, seorang gadis yang sangat ingin menjadi maiko, muncul secara tiba-tiba di sebuah kedai teh yang sudah lama berdiri di distrik lampu merah di Kyoto, di mana hanya ada satu maiko yang tersisa di kedai tersebut. Haruko yang mengutarakan keinginan untuk bekerja di tempat tersebut awalnya ditolak, namun seorang bernama Kyono yang dikenal sebagai ahli bahasa yang kebetulan hadir, menunjukkan ketertarikan pada Haruko yang berbicara campuran dialek Kagoshima dan Tsugaru, dan mengatur agar ia dapat tinggal. Meskipun Haruko mendapatkan pekerjaan sebagai maiko, tetapi ia harus berjuang keras dengan peraturan dan praktik keras di distrik lampu merah.
Mone Kamishiraishi terpilih untuk memerankan peran utama Haruko setelah lolos audisi untuk film dan ia berhasil memenangkan beberapa Penghargaan Artis Baru atas kemampuan aktingnya dalam memainkan peran Haruko.
Chihayafuru (2016-2018)
Film live action dari manga populer karya Yuki Suetsugu Chihayafuru yang menggambarkan masa remaja siswa sekolah menengah yang mengabdikan diri pada permainan kartu karuta, dibintangi oleh Suzu Hirose yang memerankan tokoh utama Chihaya. Norihiro Koizumi yang menyutradarai Kanojo wa uso wo aishisugiteru (2013) menjabat sebagai sutradara untuk filmnya yang dirilis dalam dua bagian, Chihayafuru Part 1 & 2 (2016) dan Chihayafuru Part 3: Musubi (2018).
Dalam film ini Mone Kamishiraishi berperan sebagai karakter Kanade Ooe yang menjadi pemain karuta dari sekolah menengah Mizusawa, yang juga telah digambarkan dalam adaptasi animenya.
Drowning Love (2016)
Diangkat dari manga dengan judul yang sama karya seniman manga George Asakura yang juga dikenal sebagai pengarang asli film Piece of Cake (2016). Ceritanya menggambarkan seorang gadis bernama Natsume yang bekerja sebagai model majalah di Tokyo, tiba-tiba harus pindah ke kampung halaman ayahnya di sebuah kota pedesaan. Natsume yang biasa hidup di kota besar kecewa karena kehidupan di pedesaan jauh berbeda dari apa yang ia cari, namun saat ia bertemu dengan pemuda bernama Kou, ia menjadi sangat terpikat dengan pesona misteriusnya, dan Kou juga lambat laun tertarik pada kecantikan Natsume yang asing di kotanya.
Sutradara wanita pendatang baru Yuki Yamato yang telah menarik perhatian dengan karyanya yang menggambarkan kesadaran diri yang berlebihan dari gadis-gadis muda seperti That Girl Is Dancing by the Seaside (2012) dan COUNT FIVE TO DREAM OF YOU (2014) dipilih untuk film ini. Dibintangi oleh Nana Komatsu sebagai Natsume bersama dengan suaminya Masaki Suda sebagai Kou, dan Mone Kamishiraishi berperan sebagai gadis bernama Kana yang menjadi teman sekelas sekaligus teman pertama Natsume di tempat baru.
A Forest of Wool and Steel (2018)
Sebuah film adaptasi dari novel karya Natsu Miyashita yang menggambarkan pertumbuhan seorang tuner piano muda yang dibintangi oleh Kento Yamazaki. Tomura yang hidup tanpa mimpi apa pun tentang masa depan bertemu seorang tuner piano ketika berada di sekolah menengah dan terpesona oleh nada piano yang disetelnya, dan sejak hari itu, ia memutuskan untuk mengejar karier di bidang musik. Tomura yang mulai bekerja sebagai tuner pemula setelah lulus dari sekolah kejuruan, mengembangkan keterampilannya sebagai tuner dan sebagai individu melalui interaksinya dengan orang-orang yang ia temui selama pekerjaannya.
Berlanjut di halaman berikutnya »
Film yang Dibintangi oleh Mone Kamishiraishi